Gunung Semeru Tak Akan Pernah Habis Di Makan Usia

Siapa yang tak kenal oleh sosoknya yang gagah terlihat dari kejauhan. Kepulan asap letupan dari puncaknya yang tak kunjung berhenti tiap hari, memberikan kesan waspada pada mereka yang didekatnya. Ia adalah gunung Semeru, gunung dengan ketinggian 3676 meter dari permukaan laut (Mdpl) dan memiliki kawah di puncaknya yang dikenal dengan nama Jonggring Saloka. Dan tentunya memiliki sebuah danau yang bernama Ranu Kumbolo.

Gambar 1 : Gunung Semeru dari kejauhan

Gunung Semeru terletak diantara Kabupaten Malang dan Lumajang. Gunung Semeru merupakan gunung berapi aktif dan tertinggi di Pulau Jawa. Memiliki puncak dengan nama Mahameru yang tersohor di seluruh para kalangan penggiat alam bebas. Ada beberapa jalur akses menuju puncak mahameru, namun yang paling terkenal adalah jalur pos Ranupani. Untuk sampai ke pos pemberangkatan atau perijinan Ranu Pani. Bisa melalui dua akses jalur, yaitu lewat Senduro Kabupaten Lumajang dan Tumpang Kabupaten Malang. Jika anda ingin berpergian ke Gunung Semeru dan menggunakan akses kendaraan umum, kami sarankan untuk melalui jalur kota Tumpang Kabupaten Malang. Hal ini dikarenakan untuk akses jalur melalui Senduro meskipun jalan sudah bisa dikategorikan layak, namun moda transportasi umum yang menuju Ranu Pani masih belum ada.

Untuk mencapai puncak Mahameru, ada beberapa tahap pos yang harus dilalui, diantaranya :

1. Basecamp 1 :

Pos Ranu Pani -->Pos I Landengan Dowo ---> Pos II Watu Rejeng ---> Pos III --- > Pos IV ---> Ranu Kumbolo
Lama perjalanan kurang lebih 5-7 jam langkah kaki.
Trek lintasannya masih tidak terlalu naik dengan kemiringan yang tajam, cuma ada di beberapa titik saja, diantaranya waktu Pos Ranu Pani ke Pos I Landengan Dowo dan waktu setelah pos III. Selebihnya trek lintasan hampir bisa di kategorikan landai dan menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m. Jika musim hujan banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala.

Gambar 2 : Pos Perijinan Ranu Pani

Gambar 3 : Pos I Ladengan Dowo

Gambar 4 : Pos Kedua Watu Rejeng

Gambar 5 : Kabut di Ranu Kombolo

2. Basecamp 2 :

Ranu Kumbolo ---> Tanjakan Cinta ---> Oro-Oro Ombo ---> Cemoro Kandang ---> Jambangan ---> Kalimati
Lama perjalanan kurang lebih 5-7 jam langkah kaki.
Trek lintasan sudah mulai naik, dengan kemiringan kurang lebih hampir 30-60 derajat, trek lintasan yang melelahkan berapa di jalur Tanjakan Cinta dan Cemoro Kandang ke Jambangan, Tanjakan Cinta adalah sebuah tanjakan yang konon mitosnya barang siapa yang berhasil naik sampai ke batas tertinggi dari Tanjakan tersebut, tanpa berhenti, menoleh ke belakang dan menginginkan sesuatu terutama percintaan maka orang tersebut akan terkabul keinginannya. Oro-Oro Ombo, kita bisa menyebutkan sebuah padang rumput yang luas dengan lereng-lereng bukit yang ditumbuhi oleh pohon pinus, Cemoro Kandang, hamparan hutan yang berisi pepohonan cemara yang tak jarang disana sering kita temui beberapa satwa seperti burung, kijang, tupai , tikus gunung dll. Jambangan, sebuah dataran landai dimana kita bisa melihat pemandangan puncak Mahameru dengan sangat jelas dan dekat. Kalimati, Basecamp kedua yang sering digunakan untuk mendirikan tenda sebelum melakukan trek summit attack.

Gambar 6 : Ranu Kumbolo Di lihat dari Tanjakan Cinta

Gambar 7 : Kalimati

3. Summit Attack :

Kalimati ---> Arcopodo ---> Puncak Mahameru
Lama perjalanan kurang lebih 6-8 jam langkah kaki
Trek lintasan dengan kemiringan 45-70 derajat, tingkat oksigen yang rendah, dan berdebu. Perhatikan betul fisik dan mental, semua harus diperhitungkan. Kelelahan akut bisa menyebabkann kita kehilangan kesadaran dan cenderung untuk berhalusinasi. trek dari arcopodo ke puncak merupakan trek pasir dimana sangat menguras tenaga kita. diibaratkan kita melangkah 2 (dua) langkah, namun yang didapat cuma 1 (satu) langkah. Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo. karena siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka. Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.

Gambar 7 : Peta Jalur Bromo Tengger Semeru

Gambar 8 : Puncak Mahameru

Unknown

Add Comment

Info Gunung, Wisata Indonesia

Sunday, April 27, 2014

Print PDF

Wisata Area Blog
Terimakasih telah membaca Artikel Gunung Semeru Tak Akan Pernah Habis Di Makan Usia yang di Tulis oleh Unknown pada hari Sunday, April 27, 2014. Semoga bermanfaat bagi semua pembaca. Perhatian! Tidak diperbolehkan untuk men-copy paste artikel ini tanpa menyertakan link dofollow: http://wisata-area.blogspot.com/2014/04/gunung-semeru-tak-akan-pernah-habis-di.html.
Follow: | Google+ | Facebook | Twitter