Pantai yang termasuk di dalam kawasan Taman Nasional Meru Betiri ini, menyimpan panorama keindahan yang begitu layak untuk anda kunjungi. Konon dari cerita masyarakat zaman dulu, pantai yang ada di wilayah terpencil ini kali pertama ditemukan oleh tentara Jepang. Disebelah barat pantai ini berdiri sebuah bukit dengan bentuk menyerupai seperti capil, yang tepat dipunggungnya bisa kita temukan beberapa bunker pengintai yang dibangun Jepang. Konon, dahulu bangunan bungker yang menyerupai sebuah bentuk gua ini, didalamnya masih dapat kita jumpai keberadaan persenjataan berupa meriam. yang menurut cerita warga setempat, moncong meriam tersebut diarahkan tepat ke Teluk Rajegwesi dalam posisi untuk siap menyambut kedatangan musuh melalui teluk ini. Namun kini keberadaan akan persenjataan meriam tersebut telah lenyap tanpa ada yang tahu dan yang tersisa saat ini hanyalah sebuah bangunan tua yang berbentuk gua saja.
|
Gambar 1 : Panorama Pemandangan Pantai Rajegwesi |
Pantai Rajegwesi terletak di daerah desa Sarongan dan masih termasuk kedalam kecamatan Pesanggaran. Suguhan pemandangan di sepanjang jalan menuju Pantai Rajegwesi sangat luar biasa keindahannya. Pengunjung akan melewati suatu kawasan perkebunan kopi dan karet. Penampakan bukit-bukit, perkebunan dan rumah-rumah penduduk menambah suasana sejuk dan teduh ketika kita melintasinya Setibanya disana anda akan mendapati sebuah perkampungan dengan penduduknya yang sangat ramah dan bersahabat kepada para pendatang.
Panorama pantainya yang indah dan alami. Deburan ombaknya tidak terlalu tinggi sehingga pengunjung bisa mandai dan berenang di pantai. Deretan perahu nelayan yang terhampar di sisi pantai menambahkan kesan bahwa Pantai Rajegwesi merupakan sumber penghasilan penduduk sekitar. Karena tidak jauh dari tempat tersebut terdapat sentral perdagangan hasil laut para nelayan.
|
Gambar 2 : Deretan Perahu Nelayan Pantai Rajegwesi |
Nama Rajegwesi sendiri jika ditelusuri masih berkaitan dengan sistem pertahanan laut yang dibangun Jepang kala itu, kata Rajeg diambil dari bahasa Jawa yang artinya tiang pancang. Sedangkan kata Wesi dalam bahasa Indonesia artinya besi (benda yang sangat kuat). Konon dulunya Jepang menancapkan tiang pancang dari kayu Jati (setara kekuatan besi) di perairan Teluk Rajegwesi.
Rajegwesi itu ditanam dimulut teluk dengan formasi gigi Belalang. Yakni ditanam secara bersap-sap yang membentuk barisan depan dan belakang saling menutupi celah. Hal itu dimaksudkan untuk mempersulit jalan kapal-kapal musuh menyusup ke pantai. Sehingga keberadaan rajegwesi membuat kapal musuh yang akan datang untuk menurunkan jangkar ditengah laut.
Rajegwesi merupakan tempat yang menghubungkan tempat-tempat indah lainnya, seperti
Teluk Ijo dan Sukamade. Gugusan bukit ditepi teluk menggambarkan sebuah topografi yang menarik. Obyek wisata Rajegwesi dapat dijangkau melalui rute sebagai berikut :
1. Jember - Jajag - Sarongan - Rajegwesi
- Jember ke Jajag 84 km / 2 jam
- Jajag ke Rajegwesi 40 km / 2 jam
2. Banyuwangi - Jajag - Sarongan - Rajegwesi
- Banyuwangi ke Jajag 65 km / 1 jam
- Jajag ke Rajegwesi 40 km / 2 jam
Print
PDF
Blogger
Google+
Facebook
Twitter